JINTAN
Mungkin sedikit asing bila kamu yang belum pernah bahkan mendengar kata “jintan” seperti yang dikatakan bahwa Jintan asli berasal dari Mesir dan telah dibudidayakan di Timur Tengah, India, Cina dan negara-negara Mediterania selama ribuan tahun. Sepanjang sejarah, jintan telah memainkan peran penting sebagai makanan dan obat-obatan dan telah menjadi simbol budaya dengan beragam kelengkapan.
Jintan disebutkan dalam Alkitab tidak hanya sebagai bumbu untuk sup dan roti, tapi juga sebagai mata uang yang digunakan untuk membayar persepuluhan kepada para imam. Di Mesir kuno, jintan tidak hanya digunakan sebagai rempah kuliner, tapi juga ramuan yang digunakan untuk mumifikasi firaun.
Biji umin sangat dihormati sebagai bumbu kuliner di dapur kuno Yunani dan Romawi. Dan kepopuleran jintan sebagiannya disebabkan oleh fakta bahwa rasa pedas membuatnya menjadi pengganti lada hitam yang layak, yang sangat mahal dan sulit didapat.
Jintan juga terkenal baik untuk khasiat obat maupun kosmetiknya. Penerapannya untuk menginduksi suatu kondisi dimana wajah bisa pucat. Hal ini konon katanya sering digunakan oleh banyak siswa. Mengapa begitu? Yah, para siswa sedang mencoba meyakinkan guru mereka bahwa mereka telah menarik “pelajaran semua malam” (belajar sampai larut malam).
Dikatakan sebagai bumbu yang sngat ternilai, ternyata jintan menjadi simbol dimana keserakahan akan penghematan akan jintan. Di Roma Kuno, yakni baik Marcus Aurelius dan Antoninus Pius, kaisar yang memiliki reputasi karena ketamakan mereka, diberi julukan yang termasuk referensi pada jintan.
Selama Abad Pertengahan di Eropa, jintan adalah salah satu bumbu yang paling umum digunakan. Sekitar waktu itu, jintan menambahkan atribut lain. Ia dikenali sebagai simbol cinta dan kesetiaan. Orang membawa jintan di saku mereka saat menghadiri upacara pernikahan dan tentara yang sudah menikah dikirim untuk berperang dengan sepotong roti jintan yang dipanggang oleh istri mereka. Penggunaan jintan untuk menguatkan cinta juga ditunjukkan dalam tradisi Arab tertentu di mana pasta jintan, lada dan madu dianggap memiliki sifat afrodisiak.
Meskipun tetap mempertahankan peran penting dalam masakan India dan Timur Tengah, popularitas jintan di Eropa menurun setelah Abad Pertengahan. Saat ini, jintan mengalami pengakuan baru karena apresiasi baru kuliner.
Walau biji jintan terlihat kecil dan sederhana, namun rasa pedas yang terdapat didalamnya dapat mengepak pukulan ketika hendak menambahkan rasa pedas. bahkan pedasnya cabai lain tak mengalahkan pedasnya jintan. Dan kamu juga harus tahu, walau dikatakan memiliki rasa pedas. Ternyata jintan memiliki beberapa manfaat kesehatan. Mungkin itu juga yang menyebabkan dia begitu di incar.
Manfaat Kesehatan
Bukan soal rasanya saja guys, ini mungkin soal kahsiat yang terdapat padanya sehingga membuatnya berhasil masuk ke dalam jajaran bintang masakan India, Timur Tengah dan Meksiko. Biji tampan biasa ini biasa terjadi bila menyangkut manfaat kesehatan.
Besi untuk Energi dan Fungsi Kekebalan Tubuh
Hal ini dianggap sebagai sumber yang baik dari besi, mangan, vitamin dan mineral lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu dapat merangsang produksi pankreas enzim dan membantu pencernaan. Satu studi menemukan bahwa jintan pelindung againstmemory rontok dan merusak efek stres pada tubuh. Studi lain dievaluasi kandungan antioksidan dan menemukan itu lebih efektif daripada antioksidan lain umum termasuk Vitamin C.
Benih Pencernaan yang Baik
Biji jintan secara tradisional telah diperhatikan bermanfaat bagi sistem pencernaan dan penelitian ilmiah mulai menumbuhkan reputasi kuno jintan. Penelitian telah menunjukkan bahwa jintan dapat merangsang sekresi enzim pankreas, senyawa yang diperlukan untuk pencernaan yang tepat dan asimilasi nutrisi.
Pencegahan Kanker
Biji jintan juga memiliki sifat anti-karsinogenik. Dalam sebuah penelitian, jintan diperlihatkan untuk melindungi hewan laboratorium dari pengembangan tumor perut atau hati. Efek perlindungan kanker ini mungkin disebabkan oleh kemampuan pemulung radikal bebas jinak yang bagus dan juga kemampuan yang ditunjukkannya untuk meningkatkan enzim detoksifikasi hati.
Namun, karena pemulungan dan detoksifikasi radikal bebas adalah pertimbangan penting untuk pemeliharaan kesehatan secara umum, kontribusi jintan untuk kesehatan mungkin akan semakin jauh tercapai.
Secara tradisional, itu juga telah digunakan dalam obat-obatan alami dan obat herbal. Tes-tes tradisional menggambarkan penggunaannya sebagai diuretik dan untuk menyelesaikan perut dan berhenti perut kembung. Beberapa budaya telah menggunakannya untuk kesehatan perempuan dan untuk merangsang menstruasi. Seperti banyak herbal, dapat dibuat menjadi Tuam, terutama untuk pembengkakan atau sakit tenggorokan. Saya bahkan menemukan referensi untuk obat pencampuran jintan dan ghee untuk meringankan cegukan.
Karena itu sangat tinggi antioksidan, beberapa penelitian laboratorium bahkan telah menemukan bahwa ia mungkin memiliki peran dalam memerangi kanker. Namun studi lain menemukan jintan efektif meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes. Masih lebih penelitian properti anti-asthmatic ditemukan di jintan karena bekerja sebagai brochiodiator dan dapat membantu pasien asma.
KANDUNGAN GIZI
Jintan putih
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 374
Jumlah Lemak 22 g
Lemak jenuh 1,5 g
Lemak tak jenuh ganda 3,3 g
Lemak tak jenuh tunggal 14 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 168 mg
Kalium 1.788 mg
Jumlah Karbohidrat 44 g
Serat pangan 11 g
Gula 2,3 g
Protein 18 g
Vitamin A 1.270 IU Vitamin C 7,7 mg
Kalsium 931 mg Zat besi 66,4 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,4 mg
Vitamin B12 0 µg Magnesium 366 m
Karakteristik Jintan
Jintan termasuk dalam keluarga peterseli. Bentuknya seperti bulir padi, berwarna kecoklatan sampai hitam. Di pasaran, ada jintan putih dan jintan hitam. Keduanya sama-sama rempah, namun beda keluarga. Jintan hitam paling sering digunakan untuk pengobatan. Sedangkan jintan putih digunakan dalam masakan dan juga pengobatan.
Tanaman ini merupakan tanaman tahunan berbentuk terna dengan batang ramping bercabang dengan tinggi 20–30 cm. Panjang daunnya 5–10 cm, berbentuk menyirip atau menyirip rangkap dan memiliki anak daun seperti benang. Bunganya kecil, berwarna putih atau merah muda, dan bergerombol pada payungan bunga. Buahnya merupakan longkah (achene) menggelendong lateral atau oval dengan panjang 4–5 mm dan mengandung satu biji. Biji jintan putih mirip dengan biji adas, tetapi lebih kecil dan gelap.
Jintan putih umum digunakan sebagai bumbu dapur pada sejumlah masakan Indonesia, terutama dari Sumatra, Bali, dan Sulawesi. Aromanya kuat dan memberi efek pedas. Di Thailand dikenal sebagai yeera (dari nama Hindi gheera) , di Malaysia dinamakan jintan putih, dan dalam literatur Inggris disebut cumin. Jintan putih dijual dalam bentuk biji kering (berbentuk memanjang seperti beras) berwarna coklat muda.
Sekarang banyak tradisi boga yang menggunakannya, mulai dari Yunani, Eropa, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Timur, hingga ke Amerika. Masakan Meksiko dikenal memakai jintan putih cukup sering. Penggunaan jintan putih yang paling dikenal adalah sebagai campuran bumbu kari.
PALA
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Fungsi Pala
Pala mengandung zat kalsium dan magnesium yang bagus untuk perkembangan tulang dan membantu menjaga kesehatan organ-organ tubuh. Pala berfungsi sebagai penghangat tubuh dan menjaga metabolisme serta membantu proses detoksifikasi alami. Saat ini, pala juga sedang diteliti dan dikembangkan sebagai penghambat sel kanker darah karena mengandung semacam minyak esensial. Pala juga baik untuk kesehatan kulit dan menjaga sirkulasi darah.
Untuk urusan kuliner, pala tidak perlu dipertanyakan lagi. Pala terbukti menambah aroma dan rasa rempah yang kuat dalam masakan. Contoh masakan menggunakan pala adalah bakso, sop, rolade, patty, dan sebagainya. Pala juga terkadang digunakan untuk menghangatkan tubuh dengan ditambahkan dalam minuman hangat berempah. Pala berkhasiat pula untuk menghilangkan bau tidak sedap dalam bahan masakan misalnya ikan.
Manfaat
Sejak dahulu, pala dikenal sebagai obat herbal yang berkhasiat untuk mengobati kejang lambung, serta berbagai penyakit lain seperti disentri, mencret, mual, mulas, muntah, maag, kembung, reumatik, serta suara serak. Selain itu, pala diyakini mampu mencegah gangguan susah tidur yang sering dialami oleh bayi maupun anak-anak.
Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Menurut Dorman et al. dalam Nurdjannah (2007) komponen utama minyak biji pala adalah terpen, terpen alcohol dan fenolik eter. Komponen monoterpen hidrokarbon yang merupakan komponen utama minyak pala terdiri atas β-pinene (23,9%), α-pinene (17,2%), dan limonene (7,5%). Sedangkan komponen fenolik eter terutama adalah myristicin (16,2%), diikuti safrole (3,9%) dan metil eugenol (1,8%). Selanjutnya Dorman et al., (2004) menyatakan terdapat 25 komponen yang teridentifikasi dalam minyak pala (sejumlah 92,1% dari total minyak) yang diperoleh dengan cara penyulingan (hydrodistillation) menggunakan alat penyuling minyak. Pada prinsipnya komponen minyak tersebut teridentifikasi sebagai α-pinen (22,0%) dan β– pinen (21,5%), sabinen (15,4), myristicin (9,4), dan terpinen–4-ol(5,7). Minyak fuli mengandung lebih banyak myristicin daripada minyak pala.
Nutrisi pala
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Selain itu, pala banyak mengandung protein, lemak, gula pati, vitamin A, vitamin B1 serta vitamin C.
Kandungan biji pala diantaranya adalah
Kandungan Energi Buah Pala = 42 kkal
Kandungan Protein Buah Pala = 0,3 gr
Kandungan Lemak Buah Pala = 0,2 gr
Kandungan Karbohidrat Buah Pala = 10,9 gr
Kandungan Kalsium Buah Pala = 32 mg
Kandungan Zat Besi Buah Pala = 2 mg
Kandungan Vitamin A Buah Pala = 29 IU
Kandungan Vitamin B1 Buah Pala = 0 mg
Kandungan Vitamin C Buah Pala = 22 mg
Karakteristik Pala
Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuning-kuningan buah ini apabila masak terbelah dua. Garis tengah buah berkisar antara 3 -9 cm, daging buahnya tebal dan asam rasanya.
Buah Pala
Biji berbentuk lonjong sampai bulat,panjangnya berkisar antara 1,5 – 4,5 cm dengan lebar 1- 2,5 cm. Kulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian luarnya. Kernel biji berwarna keputih-putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap dan kadang-kadang putih kekuning-kuningan dan membungkus biji menyerupai jala.
biji pala
Tanaman pala memiliki mahkota yang rindang, dengan tinggi batang 10 – 18 m. Mahkota pohonnya meruncing keatas, dengan bahagian paling atasnya agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat. Daunnya berwarna hijau mengkilat, panjangnya 5 – 15 cm, lebar 3- 7 cm dengan panjang tangkai daun 0,7 -1,5 cm.
pohon pala
Tanaman pala termasuk golongan tanaman berjenis kelamin tunggal,meskipun terdapat pula tanaman berjenis kelamin ganda. Berumah dua, yangmemiliki perbedaan yang jelas antara pohon betina dan pohon jantan.Tanaman pala betina di tandai dengan pertumbuhan cabangnya secarahorizontal (mendatar), sedangkan tanaman pala jantan di tandai dengan cabang-cabangnya yang mengarah ke atas membuat sudut lancip dengan batangnya.
Pohon Pala dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan rata-rata sekitar 2.656 mm/tahun dengan jumlah hujan sekitar 167 hari sepanjang tahun. buah pala dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian antara 0 hingga 700 m diatas permukaan laut.
LADA HITAM
Lada hitam merupakan sejenis rempah yang penting semenjak dahulu kala lagi. Buahnya, yang dikenali sebagai lada hitam apabila kering, adalah kira-kira 5 milimeter (0.20 inci) diameter, merah gelap apabila matang sepenuhnya, dan, seperti semua drupes , mengandungi satu benih. Biji lada hitam dan serbuk lada hitam yang dihasilkan darinya, boleh digambarkan hanya sebagai lada, atau lebih tepat lagi sebagai lada hitam (buah matang masak dan kering), lada hijau (buah matang kering) dan lada putih (benih masak kering).
Lada hitam berasal dari Asia Tenggara dan China, dan boleh didapati di sana dan di kawasan tropika yang lain. Pada masa ini, Vietnam adalah pengeluar dan pengeksport terbesar di dunia, menghasilkan 34% daripada tanaman dunia pada tahun 2008.
Lada kering yang dikisar telah digunakan sejak zaman purbakala untuk kedua-dua citarasa dan sebagai ubat. Lada hitam adalah rempah di dunia yang paling diperniagakan. Ia adalah salah satu rempah yang paling biasa yang dimasukkan ke dalam masakan Eropah. Kepedasan lada hitam adalah disebabkan oleh kimia piperine. Ia banyak didapati dalam dunia yang moden ini, sering berpasangan dengan garam.
Pengeluar terbesar lada hitam adalah Brazil, India, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Di Malaysia, ia dibantu oleh Jemaah Pemasaran Lada Hitam (JPLH), Lembaga Lada Hitam Malaysia.
Karakteristik Lada
Lada atau merica adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya
tanaman lada
Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4-7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan. Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6-25 mm.
Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budidaya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 meter.
budidaya tanaman lada
Akar pada tanaman lada adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut. Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya. Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah. Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm. Dalam satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar. Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah. Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.
Tanaman lada mempunyai dua macam cabang, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop. Adapun cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah. Selanjutnya, cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan.Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali. Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.
Dahan tanaman lada mempunyai panjang berkisar antara 35-65 cm. Dahannya tumbuh secara vertikal, namun akan berubah jadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak. Hal ini menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahan tersebut. Dahan harus dijaga agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi utama, yakni sebagai media pertumbuhan bunga dan buah.
Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing. Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat. panjangnya bisa mencapai 12-18 cm dengan ukuran lebar 5-10 cm. Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya. Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut.
Kandungan Nutrisi Lada
Lada mengandung Minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit, dan minyak lemak.
Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas
Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas
Ini adalah musuh terbesar lemak! Untuk turunkan 9kg dalam 7 hari Anda perlu...
Ini adalah musuh terbesar lemak! Untuk turunkan 9kg dalam 7 hari Anda perlu...
Kutil di badan adalah tanda utama parasit! Singkirkan...
Kutil di badan adalah tanda utama parasit! Singkirkan...
Napas bau disebabkan oleh cacing usus! Didihkan air dan...
Napas bau disebabkan oleh cacing usus! Didihkan air dan...
Berikut adalah Nutrition Fact dari 100 gr Merica
Jumlah Kandungan Energi Merica = 359 kkal
Jumlah Kandungan Protein Merica = 11,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Merica = 6,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Merica = 64,4 gr
Jumlah Kandungan
Kalsium Merica = 460 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Merica = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Merica = 17 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Merica = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Merica = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Merica = 0 mg
Fungsi dan Manfaat Lada
Tanaman lada mempunyai beberapa khasiat dan manfaat diantaranya adalah :
Membantu menurunkan berat badan
Lada mengandung capsaicin yang merupakan senyawa yang membuat rasa pedas seperti pada cabai. Capsaicin juga berguna untuk membantu menurunkan berat badan.
Radang sendi
Capsaicin juga berkhasiat sebagai zat anti-inflamasi yang akan membantu meringankan kondisi peradangan, seperti pembengkakan dan rasa sakit pada menderita arthritis .
Kanker
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris di University of Nottingham, dan studi lain oleh American Association of Cancer Research melaporkan bahwa capsaicin yang ditemukan dalam paprika sebenarnya mampu membunuh sel kanker tertentu, terutama sel kanker prostat.
Hidung tersumbat
Capsaicin dapat membersihkan sinus, bahkan dapat membantu untuk melawan infeksi sinus dengan membersihkan saluran rongga udara hidung. Dengan demikian merica juga dapat membantu melonggarkan pernafasan saat hidung tersumbat.
Sakit perut
Merica tidak bisa menyembuhkan sakit perut, namun setidaknya dapat mencegah penyakit ini. Pedas atau panas merica dapat membunuh bakteri jahat di dalam perut dan usus yang merupakan penyebab sakit perut.
Tekanan darah tinggi
Merica dan cabai pada umumnya mengandung banyak flavonoid, vitamin C dan vitamin A, yaitu zat yang juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Kesehatan jantung
Terlalu banyak cairan tubuh bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Banyaknya cairan di sekitar dinding jantung akan mengakibatkan ketegangan pada jantung, dan berpotensi bisa membahayakan. Salah satu tanda cairan terlalu banyak adalah bengkak pada pergelangan kaki dan tangan. Gejala lainnya adalah kesulitan bernapas, karena terlalu banyak cairan dapat menekan paru-paru. Merica akan menyebabkan kita berkeringat, dan semakin kita berkeringat cairan dalam tubuh akan berkurang.
Anti -oksidan
Senyawa flavanoids, vitamin A dan C yang ditemukan dalam merica juga merupakan zat antioksidan, yang bermanfaat untuk menanggulangi dampak kerusakan sel akibat radikal bebas.
Komentar
Posting Komentar